Empat Inti NDP HMI Menurut Azhari Akmal Tarigan


YakusaBlog- Sebagaimana biasa kita ketahui dan dengar bahwa inti Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang disahkan dalam Kongres IX di Malang pada tahun 1969 adalah Iman, Ilmu dan Amal. Sebagaimana ditegaskan dalam teks NDP HMI pada Bab 8: Kesimpulan dan Penutup, yang berbunyi, “Dengan demikian tugas hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu beriman, berilmu, dan beramal.
Semenjak disahkannya NDP ini sebagai landasan gerak dan landasan berpikirnya kader-kader HMI, konsep iman, ilmu dan amal tersebut telah mengakar dalam HMI. ketiga kata kunci itu (iman, ilmu dan amal) memiliki kaitan yang sangat jelas, kokoh, dan tidak terceraikan. Pengabaian terhadap salah satunya akan membuat kehidupan kehilangan makna.
Iman tanpa pembuktian amal saleh adalah merupakan bentuk kepercayaan yang tidak ada buktinya. Iman tanpa ilmu juga akan mudah terjerumus pada kesyirikan. Amal saleh atau kerja individu dan atau kerja kemanusiaan tanpa ditopang ilmu pengetahuan maka kerja-kerja kebaikan itu akan dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Artinya, ketiga-tiganya tidak boleh dipisahkan. Dalam bukunya Nurcholish Madjid (Cak Nur) yang berjudul Islam, Doktrin dan Peradaban mengatakan, bahwa ketiganya adalah tiga pola hidup manusia yang tidak boleh dipisahkan. Jika kita ada logikan ia seperti segitiga, ketiga sudut saling berkaitan.
Ternyata, ketiga konsep itu (iman, ilmu, dan amal) tidak cukup bagi seorang kader HMI yang mempelajari, mendalami dan mengamalkan NDP HMI menurut Azhari Akmal Tarigan, seorang Penceramah NDP HMI tingkat Nasional dan di setiap jenjang training HMI. Azhari Akmal Tarigan telah banyak menelurkan karya-karya tentang pembahasan NDP HMI.
Dalam bukunya yang terbaru (terbit Maret 2018) tentang kajian penjelasan (syarah) NDP HMI, yang berjudul Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI; Teks, Interpretasi dan Kontekstualisasi (saya menyarankan kiranya kita memiliki dan membaca buku tersebut), ia berpendapat bahwa untuk merealisasikan iman, ilmu dan amal yang disebutkan dalam NDP HMI harus membutuhkan sikap istiqamah.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, kehidupan di dunia ini tidaklah selalu ideal, tanpa ada hambatan dan rintangan. Banyak persoalan yang dihadapi manusia. Godaan dan gangguan ada kalanya lahir dalam diri, juga datang dari luar diri. kesemua itu harus dilewati dengan sukses. Dari sinilah dibutuhkan suatu iman, ilmu dan amal. Akan tetapi harus dilengkapi usaha-usaha yang terus menerus untuk menjalankan atau melaksanakan iman, ilmu dan amal tersebut. Maka diperlukan sikap istiqamah, demikian Akmal menjelaskannya. (Azhari Akmal Tarigan, 2018:298)
Istiqomah sebagaimana dipahami adalah lurus dalam ketaatan, tidak berbelok, tetap dalam kondisi, taat sampai wafat. Dapat juga dikatakan istiqomah itu sikap konsisten dan berpegang penuh pada kebenaran tanpa ada ragu dan goyah.
Azhari Akmal Tarigan memberikan contoh akibat tidak istiqomah­-nya alumni HMI yang pernah mempelajari NDP HMI semasa ber-HMI. Akmal menuliskan dengan nada pertanyaan, “Kita menyaksikan banyak tokoh dan (calon-calon) pemimpin bangsa, tersandung banyak kasus moral terutama korupsi. Di antaranya, terdapat sebagian kecil alumni HMI yang pernah sekolah di HMI dan mendapatkan pelajaran NDP HMI. Mengapa mereka tersandung dan akhirnya jatuh?
Menyimak hal di atas, hal yang saya tanggap bahwa dengan ketidak-istiqomah-an menjadi akar permasalahan. Banyak juga kader-kader HMI yang saat ini mempelajari NDP, tidak juga mengaplikasikannya dalam berorganisasi dan beraktivitas di masyarakat sehari-hari. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tunduk dan patuh (Islam) kepada Tuhan Yang Maha Esa salah satu inti dari ajaran NDP yang harus dilaksanakan kader-kader HMI ternyata tidak istiqomahuntuk itu. Masih banyak kader-kader HMI yang membuat suatu kepercayaan yang  bukan kepada Kebenaran (Tuhan) dan tunduk juga patuh pada sesuatu selain Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt.
Lewat bukunya, pada bagian kedua; Interpretasi dan Kontekstualisasi Nilai-Nilai Dasar Perjuangan, pembahasan kedelapan; Kesimpulan dari Kesimpulan, sampailah Azhari Akmal Tarigan pada kesimpulan sebagaimana yang ia tuliskan, “Dengan demikian, penulis (Azhari Akmal Tarigan-pen) ingin menambahkan kata “istiqomah” pada sumpulan NDP sehingga kalimatnya menjadi: “Dengan demikian tugas hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu ber-iman, ber-ilmu, dan ber-amal” dan Istiqomah di jalan kebenaran.”

Comments

Popular Posts

Klasifikasi Batuan Karbonat : Grabau 1904, Folk 1959, Dunham 1962, dan Embry&Klovan 1971

Tipe Gelombang Pecah dan Perhitungannya Menurut Galvin : Spilling, Plunging, Collapsing, Surging

Refraksi dan Difraksi Gelombang di Daerah Perairan : Palung, Tanjung, dan Penghalang Lepas Pantai