Tipe Gelombang Pecah dan Perhitungannya Menurut Galvin : Spilling, Plunging, Collapsing, Surging
Gelombang berasal dari laut dalam, orbital air laut tidak menyinggung dasar perairan laut atau dengan kata lain d/L besar. Gelombang laut dalam mempunyai panjang gelombang dan cepat rambat gelombang yang besar. Gelombang laut dangkal mempunyai kecepatan gelombang yang kecil dan panjang gelombang yang kecil pula. Gelombang menuju ke pantai akan mengalami proses pendangkalan gelombang, karena dasar laut ke arah pantai kedalam semakin kecil sehingga orbital air laut akan bergersekan dengan dasar perairan (d/L) kecil. Oleh karena orbital pertikel air yang bergesekan dengan dasar tersebut maka gelombang akan mengalami pecah gelombang.
Gelombang Pecah (Pethick,1984). |
Bila gelombang dari laut dalam menuju ke pantai, maka ketika gelombang itu memasuki perairan dangkal, akan terjadi perubahan bentuk. Perubahan bentuk itu mulai terjadi ketika kedalaman air sama dengan ½ panjang gelombang, dan mulai berubah secara tegas ketika kedalaman air ¼ panjang gelombang (batas air dalam menurut teori gelombang Airy). Perubahan bentuk yang terjadi pada gelombang itu adalah kecepatan dan panjang gelombang berkurang, tinggi gelombang bertambah, sedang periode gelombang tetap. Di bagian perairan yang tidak jauh di belakang zona tempat gelombang pecah (breaker zone), puncak-puncak gelombang menjadi bertambah runcing dan dipisahkan oleh lembah yang relatif datar. Akhirnya, gelombang pecah setelah menjadi sangat curam dan tak stabil. Gelombang menjadi tidak stabil karena kecepatan gerakan partikel-partikel air di puncak gelombang melebihi kecepatan fase gelombang.
Galvin (Dackombe dan Gardiner, 1983) mengusulkan koefisien gelombang pecah (Bo), apabila menggunakan tinggi gelombang laut dalam (Ho) maka koefisien gelombang pecah (Bo) dan lereng gisik (S) pantai adalah
Gambaran transformasi gelombang dari perairan dalam ketika mendekati pantai. Dikutip dari Komar (1976) dengan modifikasi. |
Dikenal ada empat tipe gelombang pecah, yaitu:
1) Spilling breaker. Pecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yang landai. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang yang tidak stabil turun sebagai “white water” (gelembung-gelembung dan buih).
2) Plunging breaker. Pecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pentai yang miring. Pada pecahan jenis ini, gelombang yang mendekat ke pantai memiliki lereng depan yang menghadap ke daratan menjadi vertikal, puncak gelombang kemudian menggulung ke depan, dan akhirnya menghunjam ke depan.
3) Surging breaker. Pecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangat curam. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang naik seperti akan menghunjam ke depan, tetapi kemudian dasar gelombang naik ke atas permukaan pantai sehingga gelombang jatuh dan menghilang.
4) Collapsing breaker. Pecahan ini adalah bentuk menengah antara pecahan tipe plunging dan surging.
Tipe gelombang pecah di atas, dari urutan satu sampai tiga adalah tiga macam gelombang pecah yang umum mudah dikenal. Adapun tipe gelombang yang ke-empat, adalah tipe gelombang pecah transisi antara plunging breaker dan surging breaker. Tipe ini ditemukan oleh Galvin tahun 1968 yang mempelajari gelombang mempergunakan film berkecepatan tinggi (Komar, 1976).
Keterangan:
I : tipe gelombang pecah, tanpa satuan
H : tinggi gelombang perairan dalam meter
L : panjang gelombang perairan dalam meter
B : sudut lereng gisik pantai, dalam derajat
Tabel 1. Nilai I dan Jenis Gelombang Pecah Galvin (Dackombe dan Gardiner, 1983)
Nilai I
|
Jenis Gelombang Pecah
|
I > 4,8
|
Spilling
|
0,09 < I< 4,8
|
Plunging
|
I< 0,09
|
Surging atau Collapsing
|
Comments
Post a Comment