EKOLOGI PERAIRAN PANTAI ARFAI 2010


Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisik,diperoleh:
PH                               :7,00 ph
DO                               :5,4 ppn
Suhu                             :32,5
Salinitas                        :35%
           


Jarak(m)
Substrat
Biota yang berasosiasi
Pengamatan gambar
Total % karang
Jenis karang yang dijumpai
Keterangan

Transek I
0-10 meter

Ikan,duri babi, landak laut,teripang,bintang laut
Landak dan bintang laut serta coral branching
40%
30%
20%
Ccropora digitate
(ACB)
Acropora tabulate(ACT)
Coral massive(CM)

Karang mati akibat patahan
10%
Transek II
30-40
Pasir,kerikil,batu-batu kecil
Spons tabung,bintak laut,duri babi
Bintang laut
15%
30%
20%
20%
Acropora submassive(ACS)
Coral Branching(CB)
Coral massive(CM)
Acropora tabulate(ACT)
Karang mati akibat patahan
15%
Transek III
60-70 meter

Ikan nemo,udang kecil,kepiting landak laut,



20%
30%
20%
25%
Acropora tabulate(ACT)
Acropora branching(ACB)
Acropora digitate(ACB)
Coral encrusting(CE)
Karang mati akibat patahan 5%


Transeke IV
90-100
Pasir
Ikan kecil,landak laut
Landak laut
30%
15%
25%
10%
Coral branching
Acropora digitate
Acropora branching
Coral massive
Karang mati akibat patahan
20%
  Salinitas
Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.
 -Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping paramter lain sepertiBOD dan COD.
-PH
PH meter digunakan untuk mengukur derajat keasam – basaan suatu perairan.
-Suhu
Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur adalah sifat termodinamis cairan karena aktivitas molekul dan atom di dalam cairan tersebut. Semakin besar aktivitas (energi), semakin tinggi pula temperaturnya. Temperatur menunjukkan temperatur dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas spesifik sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu satuan massa fluida sebesar 10. Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam fluida) maka temperaturnya secara absolut juga nol (dalam skala Kelvin). Jadi nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana sama sekali tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam suatu fluida. Temperatur air laut di permukaan ditentukan oleh adanya pemanasan (heating) di daerah tropis dan pendinginan (cooling) di daerah lintang tinggi. Kisaran harga temperatur di laut adalah -20C s.d. 350C.kandungan energi panas. 

Comments

Popular Posts

Klasifikasi Batuan Karbonat : Grabau 1904, Folk 1959, Dunham 1962, dan Embry&Klovan 1971

Pembahasan dan Jawaban Olimpiade Sains Nasional OSK Kebumian 2018

Tipe Gelombang Pecah dan Perhitungannya Menurut Galvin : Spilling, Plunging, Collapsing, Surging